Jumat, 02 Desember 2011

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
PENGGUNAAN ALAT-ALAT UKUR

OLEH:
KELAS:A                   KELOMPOK:6
TITI WULANDARI
RIA KOMALASARI
TINA SILVIANI PUTRI
RESMAWATI
ALHASIB HUZERI
REKA CANDRA
SEFRIDINAL
MEKO FRANSISKO

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011
I.PENDAHULUAN
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai serratuspersen milimeter.jangka sorong merupakan alt ukur panjang yang di lengkapi dengan nonius sehingga ketilitiannya ada yang sampai 0.02mm.
Pada saat menggunakan jangka sorong untuk menyesuaikan ukuran,pengunci di tekan dengan ibu jari.lalu sarung di geser sesuai ukuran yang di hendaki, kemudian pengunci di lepas lalu ukuran tersebut di baca.
Mikro meter berasal dari kata micro(yang berarti kecil) dan meter (yang berarti alat ukur). Jadi micrometer adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25mm.
Maka untuk lebih jelasnya lagi,simaklah dengan seksama hasil penelitiann FISIKA DASAR mengenai “PENGGUNAAN ALAT UKUR”

1.1  Tujuan Praktikum
-Melatih diri memakai alat-alat ukur dan menbaca skala dengan teliti











1.      LANDASAN  TEORI

a.     Jangka sorong

         

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan nonius yang ketelitiannya sampai 0,02mm. Skala nonius yang digunakan mengandung panjang 10 skala sepanjang 9 mm. Maka satu skala nonius menunjukkan panjang 0,9 mm berselisih 0,1 mm.bagian terpenting dari jangka sorong adalah
a.       Bagian yang tetap berskala panjang (rahang tetap)
b.      Bagian yang dapat di geser-geser(rahang geser)

KEGUNAAN JANGKA SORONG
a.       Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit/ diameter luar benda
b.      Untuk mengukur sisi dalam benda/ diameter dalam benda
c.       Untuk mengukur kedalaman benda dengan cara menancapkan atau memasukkan bagian pengukuran atau dengan memasukkan ujung batang yang dapat bergerak ke dalam benda (Sugyono,konsep kimia 1A:7-9)
Ketepatan hasil pengukuran ditentukan oleh ketepatan hasil melihat skala induk yang ada pada alat ukur. Kesalahan demikian dinamakan paralaks.ketidsk tetepatan hasil pengukuran dapat bersumber pada keterbatasannya skala terkecil yang ada pada skala induk (kadiawarman,FISIKA DASAR I,MODUL 1-6:19-90)
b. Micrometer skrup

 


Micrometer skrup adalah alat ukur linear  yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm. Alat ini mempunyai nonius sehingga ketelitiannya dapat mencapai 0,01 mm. Tanpa nonius  nst skala utama alat ini adalah 0,5 mm, karena pada jarak 25 mm skala utama terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara 2 skala utama terdekat adalah 25/50 mm atau 0,5 mm.
Micrometer  skrup mempunyai noninus dalam bentuk skala putar yang terdiri atas  50 skala (untuk 1 X putaran yang sama harganya dengan  jarak  1 skala utama).
Micrometer sekrup mempunyai dua skala yaitu skala utama dan skala nonius.skala utama ditunjukkan oleh silinder lingkaran dalam.sedangkan skala nonius ini di tunjukkan oleh selubung lingkaran.
 ( Taufik Rochim,1980:169)
(Drs.Bahrudin,m.m,2006:2000
            Berdasarkan kegunaannya, micrometer skrup dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1.      Micrometer dalam : digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.
2.      Micrometer luar     : digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan , blok-blok dan batang-batang.
3.      Micrometer dalam  :dignakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dari slot-slot.

c.      Mistar


         

Mistar  pada umumnya mempunyai skala yang berukuran desimal dan ukuran inci. Tetapi dalam pembahasan ini ukuran inci tidak dijelaskan.
Skala desimal,dimana setiap panjang 1 cm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Dimana jarak 2 strip panjang  = 1 cm dan 2 strip pendek 0,1 cm =1 mm. Jadi, skala terkecil dari mistar ini adalah 0,1 cm = 1mm, ada beberapa jenis  mistar yaitu mistar biasa, mistar baja, mistar lipat, mistar kait, mistar pita atau  mistar gulung.






III.METODE PENELITIAN
3.1           Tempat dan waktu penelitian

Tempat                       : Laboratorium MIPA,FISIKA,Universitas Jambi
Hari                            : Rabu,16 Maret2011
Waktu                        : Pukul 14.10-15.50 wib

3.2           Alat dan Bahan
·      Mistar                                            -balok kayu
·      Jangka sorong                               -silinder logam
·      Micrometer skrup                          -bola besi
·      Kotak alat                                     -bola kaca

3.3  Prosedur kerja
a.       Ukurlah panjang,lebar dan tinggi dari kotak alat dengan memakai mistar
b.      Ukurlah panjang,lebar,dan tinggi dari balok kayu dengan jangka sorong.
c.       Ukurlah diameter tinggi silinder logam dengan jangka sorong.
d.      Ukurlah diameterbola besi dan bola kaca dengan memakai mikrometeer skrup.
e.       Ulangi percobaan a,b,c dan d sebanyak 3 kali.
f.       Buatlah dalam suatu table hasil pengukuran yang saudara peroleh.



IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan

Alat ukur
Obyek
Hasil Pengukuran (3 x ulangan) (mm)
Mistar  biasa
Kotak alat
P1 = 256   mm    P2 = 256  mm     P3 = 256 mm

L1 = 101   mm    L2 = 102  mm     L3 = 102 mm

T1  = 21    mm    T2 = 20   mm     T3 = 21   mm
Jangka sorong
a.       Balok  kayu





b.      Slinder logam
P1 = 10,5mm    P2 =10,5  mm     P3 = 10,5 mm

L1 = 60,12mm    L2 = 60,02mm    L3 = 60,01mm

T1 = 70,59mm    T2 = 79,55mm    T3 = 79,02mm

D1 =12,07 mm    D2 = 13,01mm   D3 = 12,07mm

T1 = 40,01mm    T2 = 40,01mm    T3 = 40,02mm
Micrometer
Skrup
a.       Bola besi

b.      Bola kaca
D1 = 9,43  mm    D2 = 9,53  mm    D3 = 9,53  mm

D1 = 15,54mm    D2 =15,54mm    D3 = 15,54mm









4.2 Pembahasan

a.      Rata-rata dari semua hasil pengukuran

KOTAK ALAT
§  Rata-rata Panjang  kotak alat
=    = 
= 256 mm

§  Rata-rata lebar  kotak  alat
=  =  =
= 101,67 mm

§  Rata-rata tinggi kotak alat
=  =
= 20,67 mm


BALOK KAYU
§  Rata-rata panjang  balok kayu
=  =  =
= 10,5 mm

§  Rata-rata lebar balok kayu
 =
= 60,05 mm




§  Rata-rata tinggi balok kayu
=
= 76,51 mm

SLINDER LOGAM
§  Rata-rata diameter slinder logam
=  12,38 mm

§  Rata-rata tinggi slinder logam
=
= 40,01 mm
BOLA BESI
§  Rata-rata diameter bola besi
=
= 9,50 mm

BOLA KACA
§  Rata-rata diameter bola kaca
=  
= 15,54 mm





b.      Volume kotak  alat, balok, slinder, bola kaca, dan bola besi

KOTAK ALAT
§  Pengukuran I
V = P1 x L1 x T1
    =(256 mm x 101 mm x 21 mm)
    =542.976 mm
§  Pengukran II
V = P2 x L2 x T2
    =256 mm x102 mm x 20 mm
    =522.240 mm
§  Pengukuran III
V = P3 x L3 x T3
    =256 mm x102 mm x 21 mm
    =548.352 mm
BALOK KAYU
§  Pengukuran I
V = P 1x L1 x T1
    =10,5 mm x 60,12 mm x 70,95mm
    =44.787,90 mm
§  Pengukuran II
V = P2 x L2 x T2
    =10,5mm x 60,02 mm x 79,55mm
    =50.133,20 mm

§  Pengukran III
V = P 3x L3 x T3
    =10,5 mm x 60,01mm x 79,02mm
    =49.790,90 mm



SLINDER LOGAM
§  Pengukuran I
V = D1 x T1
    = 12,07 mm x 40,01 mm
    = 482,92 mm
§  Pengukuran II
V = D2 x T2
    = 13,01 mm x 40,01 mm
    = 520,53 mm
§  Pengukuran III
V = D3 x T3
    = 12,07 mm x 40,02 mm
    = 483,04 mm

BOLA BESI                                                               BOLA KACA
Pengukuran I,II,III                                                     pengukuran  I,II,III
D = 9,43 mm    ; r = 4,71 mm                         D = 15,54mm; r =7,77 mm
            V  π                                                   V =  π
              =  (3,14)                                         =  (3,14) ()
     = 437,45 mm                                                              = 1963,95 mm






c.       Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a.       Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui dengan suatu besaran yang sudah diketahui yang diambil sebagai ukuran standard.
b.      Jangka sorong adalah alat ukur yang panjang yang di lengkapi skala nonius.
c.       Mistar adalah alat ukur yang paling sering digunakan yang berukuran decimal dan ukuran inci
d.      Micrometer skrup adalah adalah alat yang dapat di gunakan untuk mengukur:
Ø  Tebal buku
Ø  Bola kaca
Ø  Silinder logam
Ø  Bola besi
Selanjutnya mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengukur suatu benda dengan menggunakan alat-alat ukur seperti: jangka sorong,micrometer skrup dan mistar biasa.mahasiswa juga dapat mengunakan alat-alat ukur trsebut dengan baik.










DAFTAR PUSTAKA
Nasri,2010, Penuntun Praktikum Fisika Dasar,Jambi.
Rochim,MM.2006.Kamus Pintar Plus Fisika.Bandung:Eplison Group

Kadiawarman,dkk.1993.Fisika Dasar I.jakarta:Dekdikbud

Sogyono.2000.KONSEP-KONSEP FISIKA IA.Klaten: Intan Pariwara