Jumat, 02 Desember 2011

LAPORAN EKOLOGI KEBUN SAYUR


LAPORAN EKOLOGI KEBUN SAYUR
“SAYUR DAUN DAN SAYUR BUAH”

unja.jpg


DISUSUN OLEH:
NAMA :TITI WULANDARI
NIM:D1A010041
KELAS:AGROTEKNONOLOGI A


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011

I.PENDAHULUAN
1.1  latar belakang


Dalam melakukan suatu penelitian dibutuhkan persiapan yang matang baik objek yang akan diteliti, maupun kawasan yang menjadi tempat objek penelitiannya. Pada penelitian kali ini, kawasan yang menjadi tempat objek penelitian yaitu tepatnya di kelurahan pal. Merah Rt. 11 Jambi Selatan, yang telah dikenal masyarakat jambi sebagai kawasan tanaman sayuran ramah lingkungan dengan berbagai macam komoditi yang dimilikinyaKelompok tani sidomakmur ini telah ada sejak tahun 1986 hingga sekarang.           Kelompok tani ini menanam basis sayuran dataran rendah seperti sayuran daun// hijau. Pada tahun 1976-1980an, kelompok ini menjadi sentra bengkuang, adapun prestasi yang pernah di raih oleh gapoktan sidomakmur ini yaitu : Pada tahun 2011 ikut serta capir juara tingkat 1 dan juara umum tingkat provinsi.
Kelompok tani ini sudah merintis usaha sayuran dengan baik sesuai prosedur sejak tahun 2003, pada tahun 207 komunitinya mencapai 9 komuniti. Sayuran yang diproduksi aman dan layak konsumsi. Pupuk yang digunakan adalah kompos perhektar 20 ton, pupuk kimia sebagai strater saja. Produk sayuran yang dihasilkan oleh kelompok tani ini sudah mencapai prima 3, artinya produk ini sangat minim sekali dengan pupuk kimia.
Kriteria community yang amsuk dalam prima tiga,yaitu:
Dalam GAP,ada beberapa hal yang harus di kerjakan.yakni:
-          prngolahan lahan
-          penggunaan pupuk itu sendiri

     dalam prima tiga,perlakuan bahan kimia sangat kurang ada waktu tertentu untuk pemberian pupuk/bahan kimia tersebut.Jika takut rusak pada mendekati masa depan panen,bisa di tanggulangi diberi pupuk nabati.
     Perlindungan tanaman,ada banyak pestisida nabati.yakni bawang putih dan daun nimpah.Apalagi produk ingin bebas bahan kimi,maka pemberian pupuk harus pada waktu yang tepat.

     Maka untuk lebih jelasnya lagi,hal mengenai bagaimana pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman tersebut akan diulas dalam pembahasan.







1.2  tujuan pengamatan
Adapun tujuan dari pratikum ke kebun sayur ini adalah :
·         Kita dapat mengetahui jenis-jenis sayur apa saja yang dapat tumbuh di dataran rendah.
·         Mengetahui hama apa saja yang menyerang tanaman sayuran di kebun sayur.
·         Mengetahui secara langsung bentuk sistem pertanian yang diterapkan oleh sistem ramah lingkungan.
·         Mengetahui efek positif (+) dan negative (-) lingkungan terhadap tanaman.






















II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BUDIDAYA TIMUN
Produksi mentimun di indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan.Untuk itu PT.Natural Nusantara berupaya turut membantu  meningkatkan produksi secara Kualitas,kuantitas,dan kelestarian.


syarat pertumbuhan
1.Iklim
.
Adaptasi mentimun pada berbagai pada iklim cukup tinggi,namun pertumbuhan optimun pada iklim kering.Cukup mendapat sinar matahari,temperatur (21,1-26,7)oC dan tidak banyak hujan.Ketinggian optimun 10.00-1200mdpl.

2.Media tanam
Tanah gembur,banyak mengandung humus,tat air baik,tanah mudah meresakan air,PH tanah 6-7.


Pedoman budidaya
Penanaman                                                                                        
-          siram bibit dalam polibag dengan air
-          Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag
-          Tanamkan bibit di lubang tanam dan tanah di sekitar batang.
Pemeliharaan tanaman
-          tanaman yang rusak atau mati di canut dan segera disulam dengan tanaman yang baik.
-          Bersihkan gulma ( bisa bersama waktu pemupukan)
-          Pasang air pada 5 hst (hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman.
-          Daun yang terlalu lebat dipangkas,dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari
-                      Pengairan dan penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore dengan di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit.Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.

Pemupukan

1.hama dan penyakit
hama
a.Oteng oteng atau kutu kuya
b.lalat buah
c.kutu daun

2.penyakit
a.Busuk daun(downly mildew)
penyebab:pseudoperonospora cubenis berk et curt.Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi,temperatur 16-22oC dan berembun atau berkabu.Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur,warna daun akan menjadi coklat dan busuk.Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

b.Penyakit tepung
penyebab: eryshipe cichoracearum.Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelembaban tinggi.Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung puting,kemudi berubah menjadi kuning dan mengering.Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

c.Bercak daun bersudut
penyebab : cendawan pseudomonas lachrymans. Menyebar  pada saat musim hujan. Gejala: daun berbercak kecil kuninng dan bersudut ;pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu,mengering dan berlubang.Pengendalian: pemberian Natural GLIo sebelum tanam.


panen
ciri dan umur panen
Buah mentimun muda lokal  untuk sayuran,asinan atau acar umunya dipetik 2-3 bulan setelah tanam,mentimun hibrida dipanen 42 hari tanam Mentimun suri dipanen setelah matang.

Cara panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.

periode panen
Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.



2.2 BUDIDAYA KACANG PANJANG
Syarat pertumbuhan
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

Pembibitan
- Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
- Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.

Pengolahan media tanam
- Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.

Teknik penanaman
- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.

Pemangkasan / perempelan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

Pemupukan
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu
Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KCl (kg)
Dasar
50
75
25
Umur 45 hari
50
25
75
TOTAL
100
100
100

Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).

Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

Pengelolaan hama dan penyakit
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.

b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR

c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA

d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

e. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA

f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

Panen dan pasca penen
- Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
- Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan

2.3 SAWI
 Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

2.4 BAYAM
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Pemerian botani

Terna semusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.

Penggunaan

Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain - lihat Bayam (Spinacia).
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat.

2.5 KANGKUNG
angkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Masakan yang populer yang menggunakan kangkung adalah kangkung goreng belacan.
Kangkung juga merupakan makanan salah satu spesies hewan Chersina, atau kura-kura.

Gambaran

Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

Penanaman

Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.


Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari.
Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak daun yang dihasilkan.

Gambaran

Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

Kegunaan

Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Pelecing kangkung merupakan menu yang terkenal dari daerah Lombok.

2.6 SELEDRI
            Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.

Klasifikasi dan pemerian

Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).
Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari daunnya. Batangnya biasanya sangat pendek. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang, khas Apiaceae. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.

Macam

Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
  • Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
  • Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
  • Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.

Kegunaan

Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Namun demikian, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ginjal tidak dianjurkan mengonsumsinya.
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung[1], paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri[2] dan dipakai dalam suatu teknik biologi molekular yang disebut Tilling.






































III.METODE PRATIKUM


1.1    Waktu dan Tempat
Adapun praktikum tentang pengamatan kebun sayur ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal          : Sabtu, 11 Juni 2011                                            
Pukul                     : 15.00 s/d Selesai
Tempat                   : Kebun sayur Pal Merah

3.2  Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan, antara lain :
1.      Alat tulis
2.      Perekam suara
3.      Kamera/Hp
4.      Catatan/Buku
                                                  
3.3 Cara Kerja
                       Cara kerja dalam praktikum kali ini adalah dengan bertanya kepada para petani yang menemani dalam perjalanan mengamati sayuran, masing-masing dua komuditi, dan merekam apa yang disampaikan serta mengambil gambar objek yang diamati. Setelah itu, disiapkan untuk membuat laporan sementara. 




IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil pengamatan
No
Nama Sayuran
Klasifikasi
1
Kacang Panjang
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis
2
Seledri
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
3
Mentimun
Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
Ordo: Violales
Famili :
Cucurbitaceae
Genus: 
Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
4
Sawi
Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Capparales
 Famili :
Brassicaceae
 Genus : Brassica
 Spesies : Brassica rapa var. parachinensis L.
5
Kangkung
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptana
6
Bayam
Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus :
Amaranthus
 Spesies : Amaranthus tricolor

4.2 Pembahasan
1)      Kacang panjang
-          Perubahan warna daunakibat suhu yang terkadang terlalu panas dan dingin (suhu ekstrim ) menyebabkan pada kacang panjang warna daunnya tetap hijau.
-          Pupuk yang digunakan pupuk kompos yaitu taik ayam yang dicampur dengan serbuk kayu
-          Pengendalian hama dilakukan dengan cara memberikan pestisida nabati seperti : bawang putih dan daun nimpah.
-          Masa panen kacang panjang 55 hari
-          Penyiraman sehari 2 kali pagi dan sore .
-          Pada kacang panjang biasanya hama kecipuk yaitu berupa bintik hitam yang jika disentuh akan berjalan.
2)      Seledri
-          Pupuk yang digunakan pupuk kompos
-          Seledri ditanam dengan diberi  naungan agar cahaya yang masuk tidak terlalu banyak .
-          Bentuk pengolahan lahannya dengan memberikan gulutan/bedengan-bedengan yang berfungsi untuk tetap menjaga struktur tanah.

3)      Mentimun
-          Perubahan warna daunakibat suhu yang terkadang terlalu panas dan dingin (suhu ekstrim ) menyebabkan pada mentimun daunnya menguning, buahnya kecil-kecil dan membengkok.
-          Pupuk yang digunakan pupuk kompos yaitu taik ayam yang dicampur dengan serbuk kayu
-          Pengendalian hama dilakukan dengan cara memberikan pestisida nabati seperti : bawang putih dan daun nimpah.
-          Masa panen kacang panjang 45 hari
-          Penyiraman sehari 2 kali pagi dan sore .
-          Pada mentimun biasanya hama penggerek yaitu berupa bintik hitam yang jika disentuh akan berjalan.

4)      Sawi
-       Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
-       Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk.
-          Derajat kemasaman (pH) tanahyang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
-          Hama yang biasa menyerang sawi diantaranya,
·         Ulat Ratus (Army Worm) - Spodopteraw litura
Sembur racun fenvalerate
 
·         Kumbang Kutu (Phyliotera sinuata Ateph)
Sembur racun malathion
 
·         Siput :
·         Siput panjang kecil       makan daun dan anak pokok
Siput panjang besar     makan daun dan anak pokok
Siput kacang                 makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar        
Siput leper kecil                        makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar
.
·         Ulat Pangkas (Cut Worm) - Agrotis xpsilon
Sembur racun fenvalerate
 
·         Ulat Pluttela (Pluttel xylostella)
Sembur racun Bacillus thurintgiensis. Amalkan tanaman giliran.
 
·         Reput Lembtu (Erwinia carotovora)
Rawat biji benih dengan thiram. Amalkan tanaman giliran dan tentukan saliran yang baik.
 
·         Bintik Daun (Leaf Spot) - Cercospora spp.)
Rawat biji benih dengan thiram
 
·        Reput Daun (Leaf Rot. - corticum solani
Cabut dan buang pokok yang berpenyakit.
-          Pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos,yakni dari kotoran ayam.
-          Pada musim panas, kebanyakan hama berkurang, sedangkan pada musim hujan hama akan semakin bermunculan.
-          Setelah memanen satu jenis komoditi sayuran, para petani menanam jenis sayuran yang berbeda pada bedeng yang sama dengan tujuan untuk memutus siklus hama.
-          Pengairan dilakukan secara manual atau menggunakan pompa air.
-          Jarak tanam sayuran dibuat 15 x 15 cm

5)      Kangkung
-          Bentuk pengolahan lahannya dengan memberikan gulutan/bedengan-bedengan yang berfungsi untuk tetap menjaga struktur tanah, serta memberikan pupuk kompos pada media tanam. 
-          Penanam dimulai dengan melubangi media tanah, kemudian memasukkan benih kangkung tersebut kedalam lubang dan disiram. 
-          Penyiraman dilakukan dua hari sekali, tergantung curah hujan yang turun.
-          Perawatan juga dilakukan dengan membersihkan gulma/tumbuhan pengganggu lainnya.
-          Tidak memperhatikan jarak tanam.
-          Masa panen tanaman +/- 30 hari.
-          Proses pemanenan dengan cara di cabut.
-          rotasi Media tanam dilakukan setelah pemanenan dan selang waktu penanaman kembali 3 hari.
-          Pupuk yang digunakan pupuk nabati yaitu campuran kotoran ayam dan serbuk kayu.
6)      Bayam
-          Benih  diperoleh dari bunga  tanaman bayam  yang sudah tua.
-          Biji bunga bayam tersebut di pisahkan dari kulitnya.
-          Kemudian di keringkan/di jemur,setelah kering di taburkan di lahan yang sudah disediakan. Tanaman Bayam Tua sebagai Sebagai pemproduksi benih untuk proses penanaman berikutnya .
-          Tidak memperhatikan jarak tanam.
-          Masa panen tanaman 3 sampai 4 minggu.
-          Bentuk pengolahan lahannya dengan membuat guludan/bedengan-bedengan yang berfungsi untuk tetap menjaga struktur tanah, serta memberikan pupuk kompos pada media tanam. 
-          Penyiraman dilakukan dua hari sekali, tergantung curah hujan yang turun.
-          Perawatan juga dilakukan dengan membersihkan gulma/tumbuhan pengganggu lainnya.
-          Hama ulat akan menyerang tanaman bayam pada saat cuaca hujan panas
-          Selain ulat , tanaman bayam juga diserang penakit bercak daun bintik – bintik kuning.
Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.dan menggunakan bipepstisida ( biji mahoni ).











IV.PENUTUP
4.1 kesimpulan
Maka dari pengamatan yang telah dilakukan di kebun sayur tersebut dapat di simpulkan bahwa:
·         Di area pertanian pal merah SIDO MAKMUR ini terdapat 9-20 comunnity yang di kembangkan oleh petani.Diantaranya sawi,kangkung,bayam,kacang panjang,mentimun,seledri,bayam merah,sawi jepang,sawi pandan dan lain lain.
sayuran diatas kecuali seledri termasuk tanaman dataran rendah.Seledri nyang di tanam disini diberi naungan agar tumbuh nya mnedekati tumbuh di dataran tinggi,karena seledri merupakan tanaman datran tinggi.
·         Ada beberapa hama yan sering menyerang sayuran di area pertanian ini.Seperti ulat,kecipuk,penggerek,dan lain-lain.
·         Bentuk sistem pertanian yang diterapkan di area ini adalah bentuk pertanian yang ramah lingkungan,artinya dengan menghasilkan produk tani yang berkualitas prima tiga,meminimalisirkan bahan kimia.Bahan kimia yang digunakan hanya sebagai stater saja.
·         Efek positif dari lingkungan yakni,pada tanaman tertentu suhu yang lumayan ekstrim tidak berpengaruh sama sekali pada tanaman tersebut.Sperti kacanag panjang.
·         Efek negatif dari lingkungan yakni,suhu yang ekstrim dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,seperti pada mentimun.
·         Pada musim panas hama penyakit pada tanaman agak berkurang.Sementara pada musim hujan hama penyakit mulai bermunculan.



DAFTAR PUSTAKA
Teknis-budidaya-blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
http://id.wikipedia.org/wiki/Mentimun














LAMPIRAN

KANGKUNG                                                           SELEDRI
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/23/Snijselderij_Apium_graveolens.jpg/90px-Snijselderij_Apium_graveolens.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/Ong_choy_water_spinach.png/220px-Ong_choy_water_spinach.png




DSC02174.JPGBrassica junceaSAWI                                                             BAYAM






DSC01850.JPGPhoto_poppy_file028.jpgKACANG PANJANG                                             MENTIMUN
                                                                                               















































1 komentar:

  1. kunjunganku ke blog ini, sungguh artikel suatu ketungan yang berharga, karena menemukan artikel berkualitas tentang pertanian yang memberi manfat bagi saya, tak heran bila blog pertanian ini selelu banyak pengunjungnya? salam sukses :)

    BalasHapus