LAPORAN EKOLOGI KEBUN SAYUR
“SAYUR DAUN DAN SAYUR BUAH”

DISUSUN OLEH:
NAMA :TITI WULANDARI
NIM:D1A010041
KELAS:AGROTEKNONOLOGI A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011
I.PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Dalam melakukan suatu
penelitian dibutuhkan persiapan yang matang baik objek yang akan diteliti,
maupun kawasan yang menjadi tempat objek penelitiannya. Pada penelitian kali
ini, kawasan yang menjadi tempat objek penelitian yaitu tepatnya di kelurahan
pal. Merah Rt. 11 Jambi Selatan, yang telah dikenal masyarakat jambi sebagai
kawasan tanaman sayuran ramah lingkungan dengan berbagai macam komoditi yang
dimilikinyaKelompok tani sidomakmur ini telah ada sejak tahun 1986 hingga
sekarang. Kelompok tani ini menanam
basis sayuran dataran rendah seperti sayuran daun// hijau. Pada tahun
1976-1980an, kelompok ini menjadi sentra bengkuang, adapun prestasi yang pernah
di raih oleh gapoktan sidomakmur ini yaitu : Pada tahun 2011 ikut serta capir
juara tingkat 1 dan juara umum tingkat provinsi.
Kelompok tani ini sudah
merintis usaha sayuran dengan baik sesuai prosedur sejak tahun 2003, pada tahun
207 komunitinya mencapai 9 komuniti. Sayuran yang diproduksi aman dan layak
konsumsi. Pupuk yang digunakan adalah kompos perhektar 20 ton, pupuk kimia
sebagai strater saja. Produk sayuran yang dihasilkan oleh kelompok tani ini
sudah mencapai prima 3, artinya produk ini sangat minim sekali dengan pupuk
kimia.
Kriteria community yang
amsuk dalam prima tiga,yaitu:
Dalam GAP,ada beberapa
hal yang harus di kerjakan.yakni:
-
prngolahan lahan
-
penggunaan pupuk itu sendiri
dalam prima tiga,perlakuan bahan kimia sangat kurang ada waktu
tertentu untuk pemberian pupuk/bahan kimia tersebut.Jika takut rusak pada
mendekati masa depan panen,bisa di tanggulangi diberi pupuk nabati.
Perlindungan tanaman,ada banyak pestisida nabati.yakni bawang
putih dan daun nimpah.Apalagi produk ingin bebas bahan kimi,maka pemberian
pupuk harus pada waktu yang tepat.
Maka untuk lebih jelasnya lagi,hal mengenai bagaimana pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman tersebut akan diulas dalam pembahasan.
1.2
tujuan
pengamatan
Adapun
tujuan dari pratikum ke kebun sayur ini adalah :
·
Kita dapat mengetahui jenis-jenis sayur
apa saja yang dapat tumbuh di dataran rendah.
·
Mengetahui hama apa saja yang menyerang
tanaman sayuran di kebun sayur.
·
Mengetahui secara langsung bentuk sistem
pertanian yang diterapkan oleh sistem ramah lingkungan.
·
Mengetahui efek positif (+) dan negative
(-) lingkungan terhadap tanaman.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BUDIDAYA TIMUN
Produksi mentimun di indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan.Untuk itu PT.Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas,kuantitas,dan kelestarian.
syarat pertumbuhan
1.Iklim
.Adaptasi mentimun pada berbagai pada iklim cukup tinggi,namun pertumbuhan optimun pada iklim kering.Cukup mendapat sinar matahari,temperatur (21,1-26,7)oC dan tidak banyak hujan.Ketinggian optimun 10.00-1200mdpl.
2.Media tanam
Tanah gembur,banyak mengandung humus,tat air baik,tanah mudah meresakan air,PH tanah 6-7.
Produksi mentimun di indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan.Untuk itu PT.Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas,kuantitas,dan kelestarian.
syarat pertumbuhan
1.Iklim
.Adaptasi mentimun pada berbagai pada iklim cukup tinggi,namun pertumbuhan optimun pada iklim kering.Cukup mendapat sinar matahari,temperatur (21,1-26,7)oC dan tidak banyak hujan.Ketinggian optimun 10.00-1200mdpl.
2.Media tanam
Tanah gembur,banyak mengandung humus,tat air baik,tanah mudah meresakan air,PH tanah 6-7.
Pedoman budidaya
Penanaman
-
siram bibit dalam polibag dengan air
-
Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag
-
Tanamkan bibit di lubang tanam dan tanah di sekitar
batang.
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
-
tanaman yang rusak atau mati di canut dan segera
disulam dengan tanaman yang baik.
-
Bersihkan gulma ( bisa bersama waktu pemupukan)
-
Pasang air pada 5 hst (hari setelah tanam ) untuk
merambatkan tanaman.
-
Daun yang terlalu lebat dipangkas,dilakukan 3 minggu
setelah tanam pada pagi atau sore hari
-
Pengairan dan penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan
sore dengan di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit.Selanjutnya
pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa
pembungaan dan pembuahan.
Pemupukan
1.hama dan penyakit
hama
a.Oteng oteng atau kutu kuya
b.lalat buah
c.kutu daun
2.penyakit
a.Busuk daun(downly mildew)
penyebab:pseudoperonospora cubenis berk et curt.Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi,temperatur 16-22oC dan berembun atau berkabu.Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur,warna daun akan menjadi coklat dan busuk.Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Pemupukan
1.hama dan penyakit
hama
a.Oteng oteng atau kutu kuya
b.lalat buah
c.kutu daun
2.penyakit
a.Busuk daun(downly mildew)
penyebab:pseudoperonospora cubenis berk et curt.Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi,temperatur 16-22oC dan berembun atau berkabu.Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur,warna daun akan menjadi coklat dan busuk.Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
b.Penyakit tepung
penyebab: eryshipe cichoracearum.Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelembaban tinggi.Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung puting,kemudi berubah menjadi kuning dan mengering.Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
c.Bercak daun bersudut
penyebab : cendawan pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala: daun berbercak kecil kuninng dan bersudut ;pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu,mengering dan berlubang.Pengendalian: pemberian Natural GLIo sebelum tanam.
panen
ciri dan umur panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran,asinan atau acar umunya dipetik 2-3 bulan setelah tanam,mentimun hibrida dipanen 42 hari tanam Mentimun suri dipanen setelah matang.
Cara panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
periode panen
Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
2.2
BUDIDAYA KACANG PANJANG
Syarat pertumbuhan
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Pembibitan
- Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
- Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Pengolahan media tanam
- Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.
Teknik penanaman
- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
Pemangkasan / perempelan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Pembibitan
- Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
- Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Pengolahan media tanam
- Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.
Teknik penanaman
- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
Pemangkasan / perempelan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu
|
Dosis Pupuk Makro (per ha)
|
||
Urea (kg)
|
SP-36 (kg)
|
KCl (kg)
|
|
Dasar
|
50
|
75
|
25
|
Umur 45 hari
|
50
|
25
|
75
|
TOTAL
|
100
|
100
|
100
|
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).
Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
Pengelolaan hama dan penyakit
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.
b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR
c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA
d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
e. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA
f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
Panen dan pasca penen
- Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
- Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan
2.3 SAWI
Sawi
adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai
bahan pangan (sayuran),
baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang
kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau
(Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga
sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih
(Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang
biasa dibuat sup atau
diolah menjadi asinan.
Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi
sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica
oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang
agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran
mi goreng.
Sawi sendok (pakcoy atau bok
choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam
dunia boga Indonesia.
2.4 BAYAM
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang
biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi
yang penting.
Pemerian
botani
Terna semusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat.
Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan
kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau,
merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk
di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan
ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
Penggunaan
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur
dan Asia
Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa
Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam
sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa
Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu
ke jenis sayuran daun lain - lihat Bayam (Spinacia).
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur:
bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh
tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya
pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah
dibalur tepung.
Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling
lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik
biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut
terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga
dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam
kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi
daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang
terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun
berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula
disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan
bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya,
bayam dimanfaatkan bijinya
(bayam
biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai
makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat.
2.5 KANGKUNG
angkung (Ipomoea aquatica Forsk.),
juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang
termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung
banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan
tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Masakan yang populer yang menggunakan kangkung
adalah kangkung goreng belacan.
Gambaran
Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun
yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki
batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal
daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih,
yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis
daun lebar dan daun tirus.
Penanaman
Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah.
Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air
diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering,
kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga.
Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam
pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah
6 minggu ia ditanam.
Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang
12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan
basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran
air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat
dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari
tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari.
Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan
lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak
daun yang dihasilkan.
Gambaran
Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun
yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki
batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal
daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih,
yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis
daun lebar dan daun tirus.
Kegunaan
Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan.
Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat
dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Pelecing kangkung
merupakan menu yang terkenal dari daerah Lombok.
2.6 SELEDRI
Seledri (Apium
graveolens L.)
adalah sayuran
daun dan tumbuhan obat yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan
Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia
tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan
digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai
daun, buah, dan umbinya semua
dimanfaatkan.
Klasifikasi dan
pemerian
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur
pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah
menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya
pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan
seledri dalam suku
Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku
adas-adasan).Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari daunnya. Batangnya biasanya sangat pendek. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang, khas Apiaceae. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.
Macam
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:- Seledri
daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum)
yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan
Indonesia.
- Seledri
tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya
membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
- Seledri
umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi
di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini
kaya provitamin A dan K.
Kegunaan
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan.
Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga
dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup
lainnya, atau juga bubur ayam.Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Namun demikian, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ginjal tidak dianjurkan mengonsumsinya.
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung[1], paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri[2] dan dipakai dalam suatu teknik biologi molekular yang disebut Tilling.
III.METODE
PRATIKUM
1.1 Waktu dan Tempat
Adapun
praktikum tentang pengamatan kebun sayur ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Juni 2011
Pukul : 15.00 s/d Selesai
Tempat : Kebun sayur Pal Merah
3.2
Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang kami gunakan, antara lain :
1. Alat
tulis
2.
Perekam suara
3. Kamera/Hp
4. Catatan/Buku
3.3 Cara Kerja
Cara
kerja dalam praktikum kali ini adalah dengan bertanya kepada para petani yang
menemani dalam perjalanan mengamati sayuran, masing-masing dua komuditi, dan
merekam apa yang disampaikan serta mengambil gambar objek yang diamati. Setelah
itu, disiapkan untuk membuat laporan sementara.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil pengamatan
No
|
Nama Sayuran
|
Klasifikasi
|
1
|
Kacang Panjang
|
Kingdom :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili :
Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis
|
2
|
Seledri
|
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili :
Apiaceae
Genus : Apium
|
3
|
Mentimun
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida |
4
|
Sawi
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
|
5
|
Kangkung
|
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Solanales
Famili :
Convolvulaceae
Genus :
Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptana
|
6
|
Bayam
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales |
4.2 Pembahasan
1)
Kacang panjang
-
Perubahan
warna daunakibat suhu yang terkadang terlalu panas dan dingin (suhu ekstrim )
menyebabkan pada kacang panjang warna daunnya tetap hijau.
-
Pupuk
yang digunakan pupuk kompos yaitu taik ayam yang dicampur dengan serbuk kayu
-
Pengendalian
hama dilakukan dengan cara memberikan pestisida nabati seperti : bawang putih
dan daun nimpah.
-
Masa
panen kacang panjang 55 hari
-
Penyiraman
sehari 2 kali pagi dan sore .
-
Pada
kacang panjang biasanya hama kecipuk yaitu berupa bintik hitam yang jika
disentuh akan berjalan.
2)
Seledri
-
Pupuk
yang digunakan pupuk kompos
-
Seledri
ditanam dengan diberi naungan agar
cahaya yang masuk tidak terlalu banyak .
-
Bentuk
pengolahan lahannya dengan memberikan gulutan/bedengan-bedengan yang berfungsi
untuk tetap menjaga struktur tanah.
3)
Mentimun
-
Perubahan
warna daunakibat suhu yang terkadang terlalu panas dan dingin (suhu ekstrim )
menyebabkan pada mentimun daunnya menguning, buahnya kecil-kecil dan
membengkok.
-
Pupuk
yang digunakan pupuk kompos yaitu taik ayam yang dicampur dengan serbuk kayu
-
Pengendalian
hama dilakukan dengan cara memberikan pestisida nabati seperti : bawang putih
dan daun nimpah.
-
Masa
panen kacang panjang 45 hari
-
Penyiraman
sehari 2 kali pagi dan sore .
-
Pada
mentimun biasanya hama penggerek yaitu berupa bintik hitam yang jika disentuh
akan berjalan.
4)
Sawi
- Tanaman sawi dapat tumbuh
baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat
diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
- Tanaman sawi tahan terhadap
air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang
perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam
pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk.
-
Derajat kemasaman (pH) tanahyang optimum untuk
pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
-
Hama yang
biasa menyerang sawi diantaranya,
·
Ulat Ratus (Army Worm) - Spodopteraw litura
Sembur racun fenvalerate
Sembur racun fenvalerate
·
Kumbang Kutu (Phyliotera sinuata Ateph)
Sembur racun malathion
Sembur racun malathion
·
Siput :
·
Siput panjang kecil
makan daun dan anak pokok
Siput panjang besar makan daun dan anak pokok
Siput kacang makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar
Siput leper kecil makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar.
Siput panjang besar makan daun dan anak pokok
Siput kacang makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar
Siput leper kecil makan bahagian bawah daun pokok yang sudah besar.
·
Ulat Pangkas (Cut Worm) - Agrotis xpsilon
Sembur racun fenvalerate
Sembur racun fenvalerate
·
Ulat Pluttela (Pluttel xylostella)
Sembur racun Bacillus thurintgiensis. Amalkan tanaman giliran.
Sembur racun Bacillus thurintgiensis. Amalkan tanaman giliran.
·
Reput Lembtu (Erwinia carotovora)
Rawat biji benih dengan thiram. Amalkan tanaman giliran dan tentukan saliran yang baik.
Rawat biji benih dengan thiram. Amalkan tanaman giliran dan tentukan saliran yang baik.
·
Bintik Daun (Leaf Spot) - Cercospora spp.)
Rawat biji benih dengan thiram
Rawat biji benih dengan thiram
·
Reput Daun (Leaf Rot. - corticum solani
Cabut dan buang pokok yang berpenyakit.
Cabut dan buang pokok yang berpenyakit.
-
Pupuk yang
digunakan adalah pupuk kompos,yakni dari kotoran ayam.
-
Pada musim panas, kebanyakan hama berkurang,
sedangkan pada musim hujan hama akan semakin bermunculan.
-
Setelah memanen satu jenis komoditi sayuran, para
petani menanam jenis sayuran yang berbeda pada bedeng yang sama dengan tujuan
untuk memutus siklus hama.
-
Pengairan dilakukan secara manual atau menggunakan
pompa air.
-
Jarak tanam sayuran dibuat 15 x 15 cm
5)
Kangkung
-
Bentuk
pengolahan lahannya dengan memberikan gulutan/bedengan-bedengan yang berfungsi
untuk tetap menjaga struktur tanah, serta memberikan pupuk kompos pada media
tanam.
-
Penanam
dimulai dengan melubangi media tanah, kemudian memasukkan benih kangkung
tersebut kedalam lubang dan disiram.
-
Penyiraman
dilakukan dua hari sekali, tergantung curah hujan yang turun.
-
Perawatan
juga dilakukan dengan membersihkan gulma/tumbuhan pengganggu lainnya.
-
Tidak
memperhatikan jarak tanam.
-
Masa
panen tanaman +/- 30 hari.
-
Proses
pemanenan dengan cara di cabut.
-
rotasi
Media tanam dilakukan setelah pemanenan dan selang waktu penanaman kembali 3
hari.
-
Pupuk
yang digunakan pupuk nabati yaitu campuran kotoran ayam dan serbuk kayu.
6)
Bayam
-
Benih diperoleh dari bunga tanaman bayam
yang sudah tua.
-
Biji
bunga bayam tersebut di pisahkan dari kulitnya.
-
Kemudian
di keringkan/di jemur,setelah kering di taburkan di lahan yang sudah
disediakan. Tanaman Bayam Tua sebagai Sebagai pemproduksi benih untuk proses
penanaman berikutnya .
-
Tidak
memperhatikan jarak tanam.
-
Masa
panen tanaman 3 sampai 4 minggu.
-
Bentuk
pengolahan lahannya dengan membuat guludan/bedengan-bedengan yang berfungsi
untuk tetap menjaga struktur tanah, serta memberikan pupuk kompos pada media
tanam.
-
Penyiraman
dilakukan dua hari sekali, tergantung curah hujan yang turun.
-
Perawatan
juga dilakukan dengan membersihkan gulma/tumbuhan pengganggu lainnya.
-
Hama ulat
akan menyerang tanaman bayam pada saat cuaca hujan panas
-
Selain
ulat , tanaman bayam juga diserang penakit bercak daun bintik – bintik kuning.
Serangga ulat daun (Spodoptera
Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.dan menggunakan bipepstisida ( biji mahoni ).
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.dan menggunakan bipepstisida ( biji mahoni ).
IV.PENUTUP
4.1 kesimpulan
Maka dari pengamatan yang telah dilakukan di kebun
sayur tersebut dapat di simpulkan bahwa:
·
Di area pertanian pal merah SIDO MAKMUR ini
terdapat 9-20 comunnity yang di kembangkan oleh petani.Diantaranya
sawi,kangkung,bayam,kacang panjang,mentimun,seledri,bayam merah,sawi
jepang,sawi pandan dan lain lain.
sayuran diatas kecuali seledri termasuk tanaman dataran rendah.Seledri nyang di tanam disini diberi naungan agar tumbuh nya mnedekati tumbuh di dataran tinggi,karena seledri merupakan tanaman datran tinggi.
sayuran diatas kecuali seledri termasuk tanaman dataran rendah.Seledri nyang di tanam disini diberi naungan agar tumbuh nya mnedekati tumbuh di dataran tinggi,karena seledri merupakan tanaman datran tinggi.
·
Ada beberapa hama yan sering menyerang sayuran
di area pertanian ini.Seperti ulat,kecipuk,penggerek,dan lain-lain.
·
Bentuk sistem pertanian yang diterapkan di area
ini adalah bentuk pertanian yang ramah lingkungan,artinya dengan menghasilkan
produk tani yang berkualitas prima tiga,meminimalisirkan bahan kimia.Bahan
kimia yang digunakan hanya sebagai stater saja.
·
Efek positif dari lingkungan yakni,pada tanaman
tertentu suhu yang lumayan ekstrim tidak berpengaruh sama sekali pada tanaman
tersebut.Sperti kacanag panjang.
·
Efek negatif dari lingkungan yakni,suhu yang
ekstrim dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,seperti pada mentimun.
·
Pada musim panas hama penyakit pada tanaman agak
berkurang.Sementara pada musim hujan hama penyakit mulai bermunculan.
DAFTAR PUSTAKA
Teknis-budidaya-blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
http://id.wikipedia.org/wiki/Mentimun
LAMPIRAN
KANGKUNG SELEDRI


kunjunganku ke blog ini, sungguh artikel suatu ketungan yang berharga, karena menemukan artikel berkualitas tentang pertanian yang memberi manfat bagi saya, tak heran bila blog pertanian ini selelu banyak pengunjungnya? salam sukses :)
BalasHapus